Lokasi Baru Jangan Jadi Kumuh

Lokasi Baru Jangan Jadi Kumuh

Konsep Depan BAT Menarik Perhatian \"\"KEJAKSAN - Program Pujawangi mendapat tanggapan positif beberapa pihak. Disperindagkop diharapkan tidak setengah hati merealisasikan proyek pusat jajanan waktu bengi yang akan berlokasi di depan kantor British American Tobacco (BAT). Anggota DPRD Kota Cirebon, Priatmo Adji meminta, Disperindagkop tidak setengah hati dalam merealisasikan wacana Pujawangi. Dia mengkhawatirkan relokasi itu bukan membuat tata kota semakin bagus, namun bisa membuat lokasi BAT menjadi terkesan kumuh. \"Itu tendanya bagaimana? Kalau seperti yang di Jepara, itu jauh dari kesan kumuh. Kalau mau bikin inovasi jangan tanggung-tanggung,\" ujarnya kepada Radar, kemarin (26/10). Adji menilai, konsep Pujawangi di depan BAT cukup komplet. Ada di seputaran klenteng, gedung BAT, Taman Ade Irma Suryani (TAIS), dan dekat gedung Bank Indonesia (BI). Membuat titik tersebut menjadi kawasan kota lama yang menarik perhatian masyarakat. Keberadaan Pujawangi akan menjadi sentra kuliner yang cukup menarik minat masyarakat. \"Sekarang tergantung Disperindag. Kalau setengah hati dan tanggung, lebih baik tidak usah. Daripada ujung-ujungnya kumuh dan susah ditata lagi,\" tegasnya. Menurut Adji, anggaran Rp90 juta untuk relokasi PKL dan penataan lokasi baru masih jauh dari ideal. Bila Disperindagkop serius, dan ingin Pujawangi menarik bagi masyarakat, anggaran pun harus diseriusi. \"Kalau hanya segitu (Rp90 juta), bagaimana hasilnya mau bagus?\" lanjutnya. Ia meminta, Disperindagkop lebih menyeriusi wacana Pujawangi. Konsep, anggaran dan koordinasi yang ada harus dimatangkan. Jangan sampai program yang sudah ada nanti sia-sia. Plt Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Lili Eliyah SH MM mengatakan, anggaran yang ada seharusnya dimaksimalkan dengan baik. Tidak hanya itu, penekanan kebersihan pada para pedagang yang nanti akan menempati lokasi itu harus diterapkan dengan baik. \"Kalau setiap pedagang punya tanggung jawab tentang persampahan dan pagi-pagi sudah beres, ya tidak masalah. Tapi kalau malah jadi kumuh, ini yang masalah,\" kritiknya. BAT, sambung dia, adalah salah satu lokasi yang menarik perhatian masyarakat. Jangan sampai, nanti pengunjung justru enggan datang setelah Pujawangi muncul karena lokasi tersebut jadi tidak enak dipandang. \"Kalau malah jadi kumuh, yang rugi kita juga. Ini kan aktivitasnya hanya malam hari saja, maka itu dari pagi harus sudah bagus,\" tuturnya. Ia berharap, Disperindagkop bisa bertindak tegas dan tidak setengah hati dalam menjalankan program ini. \"Wacananya bagus, tapi kalau setengah hati dan malah memberikan efek kurang bagus, harus dipikirkan lagi. Dimatangkan konsepnya,\" tandasnya. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: